![]() |
okezone.com |
Dulu era Soeharto, soemitro djojohadikusumo ( Ayahanda
Prabowo S) pernah mengeluarkan pernyataan bahwa 30% APBN menguap alias hilang
tanpa ada pertanggungan jawab hukum. Kemudian ketika Pilpres 2014 Prabowo
Subianto menyampaikan presentasi bahwa "Setiap tahun kita kehilangan Rp
1.000 triliun uang rakyat yang dirampok para koruptor,".
Jadi benarlah bahwa telah terjadi perampokan sistematis
melalui cara cara yang canggih dan dilakukan oleh orang orang yang punya niat
merampok. Tapi orang orang ini tidak pernah tersentuh hukum. Mereka kelas VVEP
( Very Very Exclusive Person) yang untouchable. Yang ditangkap hanya koruptor
kelas kambing. Itulah warisan generasi dari era Soeharto sampai dengan era SBY.
Lantas dari mana saja dana sebanyak itu terkumpul?
Yang paling banyak berasal dari transfer pricing dan komisi
haram. Transfer pricing pada dasarnya merupakan transaksi atas barang dan jasa
atau aset tertentu -biasanya dilakukan- dalam satu kelompok usaha yang dilakukan
pada harga yang tidak wajar melalui proses menaikkan harga (mark up) maupun
menurunkan harga (mark down).
Tujuan transfer pricing ini umumnya bersifat negatif karena
berkaitan dengan false treatment pada perpajakan dan bisa juga digunakan untuk
merugikan pemegang saham publik bila perusahaan sudah listed dibursa. Hal ini
banyak terjadi di perusahaan yang mengolah Sumber Daya Alam seperti Migas
dengan mengelabui cost recovery agar mengecilkan bagian pemerintah , Tembaga,
Emas , batubara , CPO, termasuk Industry dan manufaktur berkelas MNC. Proses
ini tidak akan terjadi begitu saja tanpa keterlibatan penguasa.
Disamping itu dengan berbagai skema terjadilan proses yang
melahirkan komisi haram secara canggih untuk kegiatan project APBN, monopoli
import, illegal logging, illegal mining, peredaran narkoba, prostitusi. Dari
level terendah seperti Gayus Tambunan dan Nazaruddin sampai kepada level
tertinggi dan menyebar kekiri dan kekanan lini kekuasaan. Semua menikmati mata
rantai dana haram ini.
Mereka memang penjahat yang tahu bagaimana menyembunyikan
dana haram tersebut. Para Fund Manager dan Consultant ahli dan settlor terlibat
membantu mereka untuk melakukan placement,layering, integration. Mereka memang
VVIP tapi keberadaan mereka juga menciptakan pengaruh berganda bagi lahir
kelompok menengah di Indonesia. Mereka kaum professional dari yang PNS sampai
yang swasta. Dari pengusaha sampai konglomerat.
Bagaimana kekuatan komunitas dari VVIP ini ? Data dari
Capgemini Financial Services Analysis, 2016, menyebutkan bahwa sampai dengan
2014 , ada 46.000 orang yang merupakan HNWI Population menguasai USD 160 miliar
atau kurang lebih Rp. 2000 Triliun. Nah itu datang riset international.
Bagaimana dengan data dalam negeri dari BPS. Kita ambil data orang punya rekening
bank ya.
Karena orang punya rekening berarti dia punya akses ke
perbankan Sampai dengan tahun 2015 , total pemilik rekening di Indonesia hanya
sekitar 60 juta orang ( rata per orang punya rekening lebih dari satu ) dari
total populasi penduduk di Indonesia yang berkisar 250 juta jiwa. Atau hanya
25% dari populasi Indonesia. Dan itu menyebar hanya di kota besar utama. Di
Kota kecil , masih sekitar ada 70 juta orang yang belum memiliki rekening bank,
sedangkan di desa mencapai 100 juta orang lagi yang belum memiliki rekening.
Bagiamana komposisi dari pemegang rekening tersebut ? Hingga
kuartal I/2015, total simpanan kurang dari Rp100 juta pada kuartal I/2015
mencapai Rp598,45 triliun atau berada di 159,97 juta rekening perbankan.
Sementara itu, total
dana dengan nilai Rp100 juta--Rp200 juta mencapai Rp227,09 triliun, Rp200
juta--Rp500 juta mencapai Rp351,43 triliun. Sedangkan simpanan dengan nominal
Rp500 juta--Rp1 miliar, Rp1 miliar--Rp2 miliar dan Rp2 miliar--Rp5 miliar
masing-masing mencapai Rp341,23 triliun, Rp327,66 triliun dan Rp426,92 triliun.
Adapun simpanan di atas Rp5 miliar mencapai Rp2.006 triliun atau mencapai
46,89% dari total himpunan dana industri perbankan.
Bayangkanlah oleh saudara saudara, dari sisi assets ( bisa
dalam bentuk emas, property atau rekening didalam dan luar negeri ) hanya
46.000 orang menguasai Rp 2000 triliun. Jumlah itu lebih besar dari APBN kita
dan atau 30% dari GNP nasional. Berdasarkan Statistik Distribusi Simpanan Bank
Umum hingga Maret 2015, jumlah akun rekening industri perbankan mencapai 163,59
juta akun rekening.
Hingga kuartal I/2015, total simpanan kurang dari Rp100 juta
pada kuartal I/2015 mencapai Rp598,45 triliun atau berada di 159,97 juta
rekening perbankan.
Berdasarkan data LPS, jumlah akun rekening di atas Rp100
juta pada Maret 2015 mencapai 3,61 juta akun rekening. Nah sekarang anda bisa
paham, kan sayang. Bahwa ketidak adilan itu terjadi tidak begitu saja tapi by
system yang berlangsung sejak era Soeharto sampai era SBY. Tidak ada keberanian
pemimpin memotong mata rantai penyebab ketidak adilan ekonomi.
ERA JOKOWI...
Ketika Jokowi dinyakan sebagai pemenang Pemilu, saya bertemu
dengan Banker dari AS. Dia sahabat saya dan pernah menjadi penasehat investasi
Presiden Soeharto. Menurutnya , apabila Jokowi hanya melaksanakan kebijakan
ekonomi atas dasar kepentingan Politik dan kekuasaan, maka Indonesia tidak akan
mengalami perubahan.
Mengapa ? Karena masalah indonesia itu bukan kelangkaan
sumber daya alam dan manusia tapi kelangkaan orang punya niat baik. Tapi dengan
kemenangan tipis terhadap PS, itu merupakan indikasi ada kekuatan sebagian
besar rakyat Indonesia yang butuh perubahan. Dan itu tidak datang dari seorang
mantan Jenderal , tokoh agama, politisi hebat, tapi dari seorang tukang kayu
yang biasa biasa saja.
Jokowi adalah lambang perlawanan silent mayority yang ingin
adanya revolusi mindset...
Seorang Consultant keuangan di Singapore ketika saya minta
advice nya mengenai global analysis terhadap Indonesia atas terpilihnya Jokowi,
menulis dalam laporannya yang membuat saya terkejut. Menurut risetnya melalui
interaksi dengan tim sukses nya JOkowi dan mereka yang secara tidak langsung
terlibat dalam mendukungnya selama pipres , mengindikasikan akan ada proses
perubahan selama era Jokowi.
Perubahan itu menyangkut restruktur APBN, reformasi MIGAS,
Minerba, Pertanian , kelautan dan perkebunan, Impor, ekspor, Investasi,
perdagangan dan Pajak. Program pembaharuan itu akan dilaksanakan dengan cepat
dalam dua tahun kepemimpinan Jokowi dan setelah itu baru masuk ke reformasi Pajak
melalui perubahan UU Pajak.
Pada phase reformasi pajak ini akan sampai pada hak
pemerintah mendapatkan akses kepada siapa saja yang punya uang di bank diatas
Rp. 500 juta.
Ketidak adilan terjadi di masa lalu tidak bisa dihadapi
dengan revolusi sosial atau menghentikan orang kaya untuk berkembang. Suka
tidak suka mereka eksis karena sejarah kekuasan di Indonesia.
Yang dilakukan Jokowi adalah mereformasi APBN yang semakin
besar tergantung kepada pajak dan pada waktu bersamaan memastikan keadilan
ekonomi melalui penarikan pajak bisa efektif, terutama bagi mereka yang kaya
raya selama ini yang ogah membayar pajak. Masa lalu biarlah masa lalu.
Jokowi ampuni dengan Tax Amnesty. Namun setelah itu hukum
akan tegak untuk memastikan keadilan ekonomi tegak , yang pada waktu bersamaan
program pembangunan dari daerah pinggiran dilaksanakan secara terprogram dan
sistematis.
Namun dampak politik dari kebijakan Jokowi itu dari tahun
ketahun mengakibatkan konstelasi politik semakin memanas dan dia seakan
berselancar di gelombang ganas. Dan dia tak tergoyahkan dengan tekadnya. Bahwa
semua ketidak adilan ekonomi harus dihentikan. Dan keadilan harus di menangkan!
Penutup.
Seorang teman yang juga politisi berkata kepada saya
.andaikan Jokowi meniru cara kerja SBY atau presiden sebelumnya, negeri ini
akan aman aman saja. Tidak akan ada demo dan aksi radikalisme anti pemerintah.
Soal rakyat miskin engga usah di pikirkan. Karena
bagaimanapun orang miskin diperlukan agar politik tetap jadi ajang pesta tanpa
jeda, dan memanjakan elite politik sepanjang kekuasaan. Saya hanya tersenyum.
Saya percaya apa yang dilakukan Jokowi dengan keberanian luar
biasa, itu bukanlah tanpa alasan yang jelas. Bukan pula alasan politik yang
mudah di transaksikan. Tapi alasan keimanan kepada Tuhan yang dia pegang teguh
, bahwa visi pemimpin adalah menegakkan keadilan bagi semua.
Seberat apapun itu
pada akhirnya Tuhan akan selalu bersamanya. Dan Tuhan maha pelindung dari
segala marah bahaya terutama dari orang rakus, dan culas...
Grup fb Diskusi dengan Babo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar