Post Top Ad

Post Top Ad

Minggu, 28 Mei 2017

Mei 28, 2017

Bantahan terhadap yang membantah tulisan Afi Nihaya Faradisa

Penyanggah: Dek Afi yang terhormat, kita emang gak bisa milih kita memeluk agama apa, karena kita didoktrin oleh orang tua kita. Tapi adek tau gak, kalau secara fitrah kita udah muslim? Adek gak tau? Makanya kakak kasih tau sekarang, ada kok hadits nya dek :
Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, kecuali orang tuanya yang menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi." (HR Bukhari 1296).
Jawab : anda menjawab secara fitrah sudah muslim,ini meniscayakan agama-agama lainpun melakukan klaim yang sama, anda emang ga belajar bahwa agama itu produk fitrah, tugas manusia yang berfikir adalah mengidentifikasi kalo ada agama yg tidak sesuai fitrah justru bukan agama. Atau kalau ada penafsiran alquran yang tidak sesuai dengan fitrah berarti bukan bagian dari islam. Bisakah anda definisikan dulu apa itu fitrah?.
Penyanggah: Tugas manusia adalah mencari jati diri nya, makanya setiap manusia dikasih otak buat berpikir lewat tanda-tanda yang Allah kasih. Makanya kita yang muslim nyebut muallaf sebagai "kembali ke fitrah", karena sejati nya dia kembali ke jati diri nya yang asli.
Jawab : Tugas manusia mencari jatidirinya, bukankah itu malah statment klise yang anda sendiri mungkin tidak menemukan argumentasi dalam mencari jati diri dan untuk apa mencari jati diri. Muallaf itu orang non muslim yang masuk agama islam, perkara apakah otomatis kembali ke fitrah, nanti dulu, anda terlalu terburu-buru. Fenomenanya tidak semua muallaf jadi orang baik, maka apa bila muallaf itu artinya kembali ke fitrah, pernyataan anda tidak logis alias invalid.
Penyanggah: Masalah bersitegang, ah adek ini kayak anak SD aja, jangankan soal iman dek, soal artis korea aja masih pada ngotot siapa yang paling ganteng / cantik, apalagi soal prinsip. Agama itu prinsip hidup dek, kalau kita menganggap semua agama benar, apa beda nya dengan balita yang gak bisa bedain mana kacang mana kecoak? Soal islam agama yang benar, kan udah ada dek ayat nya di Al-Baqarah ayat 2, penegasan nya ada di surat Yunus ayat 37-38. Kakak berani taruhan, nggak ada ayat-ayat setegas ini di agama lain. Coba aja adek cek, kalau adek udah gak sibuk sama wawancara dari orang-orang yang (maaf) sok bijak.
Jawab: cara bersaing anda tidak elegan, apabila sesuatu yang anda tawarkan istimewa, promosikan kelebihan produk anda tanpa harus merendahkan produk lain, islam melarang kita menghina Tuhan dan agama lain, anda justru membolehkan, anda ini terinspirasi dari agama apa ya? Anda mengutip2 ayat tapi mengajukan taruhan, dimana islam melarang mengundi nasib, apakah cara berpikir anda ini liberal yang singkretis dengan kejumudan?. Saya rasa Afi jauh lebih bermanfaat dengan orang-orang yang menurut anda sok bijak, karna orang yang mengatakan orang lain sok bijak adalah orang yang menganggap dirinya bijak, sedangkan orang menganggap dirinya bijak bisa dipastikan tidak bijak sama sekali.
Penyanggah: Maksud adek jangan sesekali menjadi Tuhan gimana dek? Karena kita melabeli orang sebagai kafir dan masuk neraka? Mungkin adek meradang sama mereka yang melabeli orang dengan sebutan kafir, tapi adek tau gak kalau mereka cuma mencocokkan identitas mereka dengan apa yang ada di Alquran? Gak ada beda nya dek sama petugas warnet yang disuruh pemilik warnet untuk melabeli tingkat pendidikan dari seragam yang dipakai, gak lebih. Tapi apa dengan itu si petugas langsung merasa jadi pemilik warnet? Nggak kan. Gak usah pake bayangkan dek, adek pernah baca Al-baqarah ayat 256 gak? Kalau iya, aneh kalau adek masih bilang islam memaksa orang lain pindah agama. Lagipula liat aja dek sejarah nya, agama mana yang paling suka memaksa orang lain memeluk agama mereka ketika mereka menjadi mayoritas, buka mata dan jadilah orang dewasa dek.
Jawab: kalo anda memang serius membaca tulisan Afi, padahal sangat mudah, yang dimaksud itu anda jangan jadi Tuhan bagi sesama. Itu kan bisa dipahami bahwa saat posisi anda tidak lebih baik dari orang lain, jangan berusaha menghakimi. Orang yang tau diri akan tau Tuhannya, kalau yang tidak tahu diri akan berlagak menjadi tuhan bagi sesamanya. Anda liat sejarah itu pasti dari buku, dan buku sejarah yang anda baca belum mencukupi klaim anda bahwa agama lain yang lebih memaksa saat jadi mayoritas. Cordoba sejarah awal ekspansi islam yg berdarah-darah, adalagi ekpansi bangsa tar tar, ekspansi keturunan jengis khan yang mualaf seperti kata anda kembali ke fitrah, malah banyak membantai orang, bahkan korbannya banyak dari kalangan muslim sendiri. Saran saya ga perlu terlalu percaya diri anda tau sejarah, baca lagi.
Penyanggah: Semua orang berhak mengklaim agama mereka yang terbaik, gak ada yang larang kok, wong iklan detergen aja bilang produk mereka yang terbaik. Tapi masalahnya, sejauh mana akal pikiran kita dipakai buat mencari kebenaran yang paling benar, bukan kebenaran atas dasar pingin tenar. Balik lagi ke tantangan yang kakak sebutkan diatas, adakah agama lain yang punya ayat setegas Al-Baqarah ayat 2?
Jawab : klaim itu ada pembuktiannya, kalo cuma klaim besok kita tunggu aja ada artis yang klaim buat agama dan kebenaran sendiri, anda ini standard agamanya diukur dengan deterjen sih, jadi agak sulit emang bedakan mana yang punya kesucian sama yang sekedar penghilang noda. Anda ingin mencari kebenaran tapi anda tidak punya alat untuk mengidentifikasi apa itu benar dan apa syarat-syarat mencapai benar. Anda ini benar-benar belum benar.
Penyanggah: Label neraka atau surga, itu juga gak lebih kayak guru yang bilang ke murid nya yang pemalas bahwa dia gak bakalan naik kelas. Logis toh? Gimana cara nya naik kelas kalau belajar aja nggak? Sama kayak label neraka, gimana mau masuk surga kalau sama Allah aja gak percaya?
Jawab: Seorang guru yang mengatakan muridnya pemalas adalah pemantik dan si guru menaruh harapan bahwa si murid kelak akan rajin, dengan analogi ini apakah dengan masuk neraka sama saja dengan pemantik agar si pendosa kelak akan masuk surga dengan cara masuk neraka, jika seperti itu manusia tidak perlu berbuat baik untuk masuk surga, cukup dengan masuk neraka saja kelak akan ke surga juga, ini super ga logis.
Tidak ada dek yang meragukan kekuasaan Tuhan, tapiiii... Baca lagi ya dek sejarah nya, Allah gak pernah membuat agama lain selain Islam, orang-orang dhalim lah yang memutar balikkan fakta menjadi agama-agama baru yang beraneka ragam. Itu juga jadi salah satu bukti kekuasaan Allah & salah satu bentuk ujian di dunia untuk makhluk-Nya. Makanya banyak baca ya dek, mumpung masih muda :)
Jawab: sebelumnya anda bilang selain agama islam kafir, lalu sekarang anda bilang tidak ada yang meragukan kekuasaan Tuhan. Lalu kafir itu yang bagaimana?. Orang lain yang menurut anda zalim membuat agama baru, jadi ada agama baru sebelum nabi Muhammad membawa agama islam sebagi ajaran Tuhan yang paling terakhir, kedengerannya kok lucu ya?. Tolong untuk jawaban saya yang ini anda baca diulang sampe empat atau lima kali, saya jamin anda tertawa menertawakan diri anda.
Penyanggah: Soal kerukunan dek, kita bandingin aja yuk arab saudi vs italia, negara yang mewakili dua agama terbesar di dunia, di negara mana terjadi lebih banyak kriminalitas? Mohon bandingin nya pake akal sehat yah dek, jangan pake kebencian terhadap kaum bergamis.
Jawab: Anda melakukan komparasi yang tidak sama posisinya. Italia negara yg sudah berdiri jauh sejak kerajaan Roma sebagai kerajaan yang sah. Arab saudi kalo anda tidak terlalu sedikit membaca sejarah adalah sebuah negara yang di ambil dari syarif husein atas bantuan britania. merebut sebuah negara adalah kejahatan yang tak ternilai dan tidak dibenarkan dalam islam.
Penyanggah: Yang nama nya mayoritas, wajar kok kalau mereka menerapkan hukum mereka, analogi nya, di rumah adek, yang berlaku adalah adat istiadat di keluarga dek Afi kan? Kalau semisal ada orang lain yang ujug-ujug dateng ke rumah adek dan maksa keluarga adek ikutin adat istiadat dia, apa adek mau terima?
Jawab : Maaf boleh dikoreksi sedikit ga analoginya?, Rumah itu di dirikan dari keluarga yang telah memiliki adat istiadat daerah dimana orang tersebut lahir. Negara didirikan bukan dari satu keluarga, satu adat, satu agama. Anda mau mengatakan islam mayoritas tidak masalah, tapi asal anda tahu bukan hanya islam yang mendirikan negara ini. Baca sejarah lagi.
Penyanggah: Adek kayaknya beneran gak tau ya sejarah pancasila? Clue nya jelas dek, sila ke satu apa? Agama apa yang sepaham dengan sila ke satu? Adek harus tau, bahwa dasar negara kita yang paling inti diambil dari Alquran, bukan dari injil, weda, tripitaka atau kitab lain nya. Makanya kakak aneh liat tulisan adek yang bilang dasar negara gak boleh dari salah satu agama. Tanah yang kamu pijak itu juga bisa terbebas dari penjajah atas jasa para ulama dan santri loh dek, apa coba kitab panutan mereka? Yang jelas bukan komik Doraemon.
Jawab : apakah anda yakin lebih tau sejarah pancasila daripada Afi? Cluenya memang sangat jelas sampai anda melakukan tafsir. Semua agama di indonesia sampai yang bentuknya kepercayaan sepaham dengan sila kesatu, buktinya seluruh bangsa sepakat dengan pancasila sebagai asas negara, anda tidak mengetahui prinsip ketuhanan agama lain tapi mencoba menilai. Kita tidak bisa menilai sudut pandang orang lain dari tempat kita berpijak.
Penyanggah: Suatu hari nanti kakak akan menceritakan kepada keturunan kakak bahwa ada banyak oknum bertulisan seperti bijak yang aslinya bahkan nggak ngerti apa arti bijak itu sendiri. Orang-orang yang menginginkan situasi yang sangat fana dan diluar jangkauan realitas hanya karena ingin diterima oleh berbagai pihak. Kakak harap dek Afi gak masuk sebagai jajaran oknum itu :)
Jawab: Seandainya anda memang bijak anda tidak akan mudah menuduh orang lain tidak bijak, itu syarat wajib bijaksana.
Terakhir, kakak mau menukil quote dari Abdullah bin Mas'ud :
"Ilmu itu bukanlah sebuah kemahiran dalam berkata-kata, tetapi ilmu itu (menimbulkan) taqwa kepada Tuhan"
Dari hamba Allah yang masih mencari ilmu
Jawab: ya Allah berikanlah dia ilmu, yang sekarang masih agak belum cukup ya Allah.
Achmad rizky edward siahaan
- salam toleransi-
Mei 28, 2017

Teruntuk dek Afi Nihaya Faradisa

Dek Afi yang terhormat, kita emang gak bisa milih kita memeluk agama apa, karena kita didoktrin oleh orang tua kita. Tapi adek tau gak, kalau secara fitrah kita udah muslim? Adek gak tau? Makanya kakak kasih tau sekarang, ada kok hadits nya dek :
Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, kecuali orang tuanya yang menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi." (HR Bukhari 1296).
Tugas manusia adalah mencari jati diri nya, makanya setiap manusia dikasih otak buat berpikir lewat tanda-tanda yang Allah kasih. Makanya kita yang muslim nyebut muallaf sebagai "kembali ke fitrah", karena sejati nya dia kembali ke jati diri nya yang asli.

Masalah bersitegang, ah adek ini kayak anak SD aja, jangankan soal iman dek, soal artis korea aja masih pada ngotot siapa yang paling ganteng / cantik, apalagi soal prinsip.
Agama itu prinsip hidup dek, kalau kita menganggap semua agama benar, apa beda nya dengan balita yang gak bisa bedain mana kacang mana kecoak? Soal islam agama yang benar, kan udah ada dek ayat nya di Al-Baqarah ayat 2, penegasan nya ada di surat Yunus ayat 37-38. Kakak berani taruhan, nggak ada ayat-ayat setegas ini di agama lain. Coba aja adek cek, kalau adek udah gak sibuk sama wawancara dari orang-orang yang (maaf) sok bijak.

Maksud adek jangan sesekali menjadi Tuhan gimana dek? Karena kita melabeli orang sebagai kafir dan masuk neraka?
Mungkin adek meradang sama mereka yang melabeli orang dengan sebutan kafir, tapi adek tau gak kalau mereka cuma mencocokkan identitas mereka dengan apa yang ada di Alquran? Gak ada beda nya dek sama petugas warnet yang disuruh pemilik warnet untuk melabeli tingkat pendidikan dari seragam yang dipakai, gak lebih. Tapi apa dengan itu si petugas langsung merasa jadi pemilik warnet? Nggak kan.

Gak usah pake bayangkan dek, adek pernah baca Al-baqarah ayat 256 gak? Kalau iya, aneh kalau adek masih bilang islam memaksa orang lain pindah agama. Lagipula liat aja dek sejarah nya, agama mana yang paling suka memaksa orang lain memeluk agama mereka ketika mereka menjadi mayoritas, buka mata dan jadilah orang dewasa dek.

Semua orang berhak mengklaim agama mereka yang terbaik, gak ada yang larang kok, wong iklan detergen aja bilang produk mereka yang terbaik. Tapi masalahnya, sejauh mana akal pikiran kita dipakai buat mencari kebenaran yang paling benar, bukan kebenaran atas dasar pingin tenar. Balik lagi ke tantangan yang kakak sebutkan diatas, adakah agama lain yang punya ayat setegas Al-Baqarah ayat 2? 

Label neraka atau surga, itu juga gak lebih kayak guru yang bilang ke murid nya yang pemalas bahwa dia gak bakalan naik kelas. Logis toh? Gimana cara nya naik kelas kalau belajar aja nggak? Sama kayak label neraka, gimana mau masuk surga kalau sama Allah aja gak percaya?

Tidak ada dek yang meragukan kekuasaan Tuhan, tapiiii... Baca lagi ya dek sejarah nya, Allah gak pernah membuat agama lain selain Islam, orang-orang dhalim lah yang memutar balikkan fakta menjadi agama-agama baru yang beraneka ragam. Itu juga jadi salah satu bukti kekuasaan Allah & salah satu bentuk ujian di dunia untuk makhluk-Nya. Makanya banyak baca ya dek, mumpung masih muda :)

Soal kerukunan dek, kita bandingin aja yuk arab saudi vs italia, negara yang mewakili dua agama terbesar di dunia, di negara mana terjadi lebih banyak kriminalitas? Mohon bandingin nya pake akal sehat yah dek, jangan pake kebencian terhadap kaum bergamis.
Yang nama nya mayoritas, wajar kok kalau mereka menerapkan hukum mereka, analogi nya, di rumah adek, yang berlaku adalah adat istiadat di keluarga dek Afi kan? Kalau semisal ada orang lain yang ujug-ujug dateng ke rumah adek dan maksa keluarga adek ikutin adat istiadat dia, apa adek mau terima?

Adek kayaknya beneran gak tau ya sejarah pancasila? Clue nya jelas dek, sila ke satu apa? Agama apa yang sepaham dengan sila ke satu? Adek harus tau, bahwa dasar negara kita yang paling inti diambil dari Alquran, bukan dari injil, weda, tripitaka atau kitab lain nya. Makanya kakak aneh liat tulisan adek yang bilang dasar negara gak boleh dari salah satu agama. Tanah yang kamu pijak itu juga bisa terbebas dari penjajah atas jasa para ulama dan santri loh dek, apa coba kitab panutan mereka? Yang jelas bukan komik Doraemon.

Suatu hari nanti kakak akan menceritakan kepada keturunan kakak bahwa ada banyak oknum bertulisan seperti bijak yang aslinya bahkan nggak ngerti apa arti bijak itu sendiri. Orang-orang yang menginginkan situasi yang sangat fana dan diluar jangkauan realitas hanya karena ingin diterima oleh berbagai pihak. Kakak harap dek Afi gak masuk sebagai jajaran oknum itu :)

Terakhir, kakak mau menukil quote dari Abdullah bin Mas'ud :
"Ilmu itu bukanlah sebuah kemahiran dalam berkata-kata, tetapi ilmu itu (menimbulkan) taqwa kepada Tuhan"
Dari hamba Allah yang masih mencari ilmu

Gilang Kazuya Shimura

Sabtu, 27 Mei 2017

Mei 27, 2017

MENJAWAB TUDUHAN ALFIAN TANJUNG KEPADA IBU MEGAWATI SOEKARNOPUTRI

Fakta & Kebenaran yang harus di publish
MENJAWAB TUDUHAN ALFIAN TANJUNG KEPADA IBU MEGAWATI SOEKARNOPUTRI
1. Kau tuduh Ibu Mega menjual Indosat. Tahukah Kau bahwa Amien Rais yang dulu Ketua MPR dan sekarang kau puja-puja itu justru yang meminta agar Indonesia melakukan privatisasi BUMN? Tolong dibaca Poin 2 Halaman 9 TAP MPR X/2001. Amien Rais yang waktu itu jumawa dan mengambil komisi. Ingatkah kau dulu Presiden adalah pelaksana mandataris MPR. Dan Amien Rais Ketua MPR itu yang memutuskan supaya BUMN diprivatisasi termasuk Indosat.

2. Kau tuduh Ibu Mega menjual asset BPPN ke asing dan mendapat Komisi. Sekali lagi tolong Bapak Alfian Tanjung yang jago main Power Point tuduh kiri dan tuduh kanan kembali lihat Poin 2 Halaman 9 TAP MPR X/2001. Di situ jelas Amien Rais Ketua MPR saat itu yang minta asset BPPN dijual.

3. Kau tuduh Ibu Mega merugikan negara lewat VLCC Pertamina. Tahukah Kau bahwa MA di tahun 2009 sudah memutuskan penjualan VLCC Pertamina adalah sah? Bahkan MA mengatakan ada keuntungan $54 juta dari situ. Coba baca ini https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-1065353/ma-kabulkan-pk-pertamina-penjualan-vlcc-sah

4. Kau tuduh Ibu Mega menjual harga gas Tangguh dengan murah ke China. Lupakah Kau dan Power Pointmu bahwa dulu nyaris tidak ada yang mau membeli gas Tangguh kita? Sampai Ibu Mega harus pergi jauh mencari pembeli dari Fujian, China yang akhirnya mau membeli gas Tangguh kita. Dan saat itu kita harus bersaing dengan Rusia, tetapi diplomasi Ibu Mega berhasil memenangkan kita sehingga devisa negara bertambah. Kita butuh devisa itu, karena saat itu terjadi Indonesia masih dibebani hutang menumpuk warisan Soeharto dan kroni-kroninya yang sudah memporak-porandakan ekonomi Indonesia.

5. Kau tuduh Ibu Mega menyengsarakan buruh dengan UU Outsourcing. Lupakah Kau dulu Indonesia sedang dalam krisis ekonomi karena perilaku korupsi kroni Cendan dan saat itu tidak ada perusahaan yang mau mempekerjakan buruh? Sampai akhirnya UU Outsorcing menjadi solusi yang dihadirkan pemerintahan Ibu Mega sehingga mulai kembali banyak buruh pengangguran kembali mendapat pekerjaan di masa krisis ekonomi. Harusnya Kau tanya Cikeas kenapa mereka tidak mengganti UU itu di saat ekonomi kita sudah membaik katanya? Apakah karena Cikeas hanya ingin tetap ada balck campaign ke Bu Mega yang dipimpin Choel Mallarangeng yang akhirnya dipenjara karena korupsi?

6. Kau tuduh Ibu Mega berikan Release dan Discharge. Lupakah Kau bahwa kebijakan BLBI itu sudah ada dari jaman Soeharto lewat Keppres No. 26 Tahun 1998 (Lembaran Negara No. 29 Tahun 1998 yang ditanda-tangani Presiden Soeharto tanggal 26 Januari 1998)? Lalu Release dan Discharge itu sudah ada dari jaman Habibibie dalam PP No. 17 Tahun 1999 (Lembaran Negara No. 30 Tahun 1999) yang ditanda-tangani Presiden BJ Habibie tanggal 27 Februari 1999? Sudahkah Alfian Tanjung maha jago Power Point membaca bahwa yang Ibu Mega tuliskan hanyalah memberikan kepastiak kepada yang SUDAH membayar dan TETAP MENGEJAR yang belum? Tolonglah baca lagi INpres No. 8/2002. Bahkan Inpres ini sudah dikuatkan dengan putusan No. 06G/HUM/2003 tanggal 30 Mei 2007.
7. Kau tuduh Ibu Mega melepas Sipadan Ligitan. Sempatkah Kau belajar tentang hukum arbitrase internasional saat sedang belajar Power Point? Yang membawa kasus ini ke Mahkamah INternasional di tahun 1969 adalah Soeharto. Dan di sini awal masalahnya, coba baca tulisan Hasim Djalal yang mengatakan dalam jurnal OPINI JURIS Vol 12 tahun 2013 bahwa “Penelitian lebih lanjut mengenai masalah kepemilikan Pulau Sipadan dan Ligitan menunjukkan bahwa sesungguhnya Indonesia tidak pernah kehilangan wilayah, karena pada waktu kasus tersebut muncul dalam tahun 1969, baik Indonesia maupun Malaysia tidak sadar atas siapa sesungguhnya yang mempunyai kedaulatan atas kedua pulau tersebut.

Demikian pula halnya dengan ‘kekalahan diplomasi’ Indonesia. Putusan untuk membawa kasus ini ke Mahkamah Internasional adalah putusan politik, bukan putusan diplomasi, karena pada mulanya Indonesia menentang penyelesaian melalui Mahkamah Internasional, karena dengan demikian masalahnya berpindah dari bidang diplomasi ke bidang hukum”. Jadi tolong tanya Soeharto kenapa dulu dia bawa ini ke Mahkamah Internasional tahun 1969. Sebab Bu Mega hanya menerima ampas dari Cendana saat Mahkamah Internasional mengambil keputusan dari kegagalan Soeharto menangani konflik Sipadan-Ligitan.

8. Kau tuduh Ibu Mega berhutang triliunan rupiah. Ingatkah Kau bahwa justru di jaman Bu Mega hutang IMF kita stop? Karena sebelumnya di masa Soeharto kita diperbudak dnegan hutang IMF yang banyak masuk kantong Cendana. Bahkan setelah berani stop hutang IMF, Ibu Mega langsung jkeluarkan kebijakan ekonomi untuk jaga stabilitas ekonomi kita. Coba baca https://m.tempo.co/…/presiden-saatnya-imf-mendengarkan-kelu…

9. Saudara Alfian Tanjung yang jago Power Point dan provokasi…cobalah Kau teliti dulu data-data sebelum berkoar-koar. Jangan hanya karena kau ingin Khilafah Indonesia maka semua data salah kau benarkan dan data benar kau salahkan. Sampai Kau lupa bahwa di *jaman Ibu Mega adalah titik awal fondasi kuat keberhasilan Indonesia keluar dari krisis ekonomi yang disebabkan oleh korupsi kroni Cendana*. Ini pun diakui SBY jika kau baca RPJM 2004-2009 dengan baik-baik.


Jika Anda tidak ingin Alfian Tanjung dkk menghancurkan Pancasila dan mendirikan Khilafah Indonesia, silakah share sebanyak-banyaknya
Mei 27, 2017

Terorisme

Ichwan Nurul Salam ( IN ) Ahmad Syukri ( AS), Mereka keduanya terduga pelaku bom bunuh diri di Kampung Melayu. Bagaimana sebetulnya keseharian mereka ? Mereka dari keluarga miskin. Tinggal di kampung. Menurutnya paman INS , ia berubah sikap semenjak 2 tahun terakhir. Terutama dia nampak agamis dan bergaul dengan orang orang baru yang acap datang ke rumahnya. Kadang dia pergi beberapa hari meninggalkan keluarganya dengan alasan tidak jelas. Sepertinya memperdalam agama. Artinya by design ada orang lain yang hebat menjadikannya militan untuk melakukan aksi bunuh diri seraya membunuh orang lain.

Rekrutmen.
Memang banyak Agent dari jaringan teroris international merekrut pelaku aksi teror itu ke kampung kampung miskin. Mereka datang dengan wajah malaikat menawarkan suatu inspirasi akan suatu makna hidup yang lebih hanya sekedar makan dan bersenggama. Mereka juga menggugah dengan ayat dan hadith nabi untuk mengundang orang awam mentransformasi diri menjadi sesuatu yang bernilai apokalipse. Metafora keindahan sorga digambarkan tentang kemudahan mendapatkan kemelimpahan harta tanpa harus bekerja. Kenikmatan senggama dengan puluhan bidadari tanpa lelah walau berkali kali orgasme.

Bahkan calon teroris itu direkrut dengan suatu keyakinan bahwa perbuatan mereka adalah cara mudah mendapatkan sorga. Dan kematian yang sangat indah tanpa ada rasa sakit apapun. Darah meraka akan harum sampai hari kiamat. Roh mereka akan di usung oleh ribuan malaikat untuk diantar ke terminal sorga sampai hari pembalasan. Mereka akan ditempatkan di sorga sejajar dengan para ulama dan meraka yang gugur sebagai Suhada. Dan semua itu hanya satu jalan " Pemerintah yang tidak melaksanakan syariah Islam adalah thogut dan aparatnya adalah Kafir. Halal darah membunuh mereka semua. Cara para Agent teroris international mendapatkan calon rekrutmen saat sekarang sangat mudah. Kalau dulu sebelum ada sosmed, meraka agaak sulit berkembang. Tapi sejak ada sosmed , cara mereka makin mudah. Dari pengakuan wanita yang di rekrut pengantin baru untuk melakukan aksi bom bunuh diri, dia mengenal orang yang merekrutnya dari Facebook dan kemudian berlanjut japri.

Perang..
Polisi telah menemukan HP di rumah pelaku aksi bom bunuh diri kampung Melayu. Tentu tujuan polisi adalah mendapatkan nama nama orang yang melakukan japri dengannya dan juga nama grup sosmed yang dikutinya. Dari itu tim Densus 88 langsung memburu WS, A , J, H. IN. Kapolri sudah memerintahkan untuk memburu semua mereka. Karena sampai dengan sekarang sudah 40 orang polisi gugur dan 80 orang luka berat akibat perang dengan teroris. Dan Presiden sudah bertekad bersama sama dengan DPR untuk segera menuntaskan revisi UU terorisme agar aparat lebih leluasa melakukan aksi perang dengan terorisme. Mengapa ? Karena pelaku teroris itu merupakan Jaringan international yang didukung dana dan kecanggihan Inteligen. Dan menerapkan aksi dengan melanggar HAM. Tentu menghadapinya tidak bisa lagi dengan pendekatan HAM. Ini perang.

Penutup.
Bagaimana dengan kita ? Mari kita perkuat kebersamaan. Semangat gotong royong diperkuat lagi. Kalau ada tentangga yang miskin, bantu mereka dengan memberi mereka jalan mengatasi masalahnya. Hindarkan keluarga, anak, teman, saudara dari pengaruh jaringan teroris. Segera keluar dari group sosmed yang menebarkan kebencian atas dasar agama. Awasi sosmed Putra putri kita. Ingat bahaya pengaruh terorisme lebih buruk dari bahaya narkoba. Sekali kaluarga atau teman Anda terjebak dalam lingkaran teroris maka Anda akan kehilangan mereka. Hanya masalah waktu , Anda akan didatangi polisi untuk mengenali sepotong kepala yang masih tersisa dari serpihan tubuh yang ada..

Segera keluar apabila di mejelis ada dakwah agitasi bernada radikal. Ingat kita harus menjaga orang terdekat kita dari hidup menuju mati sia sia. Mereka para teroris itu adalah musuh agama Islam sesungguhnya. Jaringan teroris itu sangat canggih operasinya. Mereka tampil seperti orang soleh dan akrab dengan ormas yang punya agenda berseberangan dengan Pemerintah. Setiap bertemu orang ditempat umum
dengan penampilan eksklusif , sebaiknya berhati hati. Kita tidak takut tapi mati konyol di tangan pecundang adalah kebodohan.
Mei 27, 2017

Utang era Jokowi..

Benarkah utang era Jokowi mengalahkan utang presiden sebelumnya. Demikian kata teman saya. Saya maklum teman ini karena pemahamannya terbatas dan informasi yang didapatnya adalah informasi instant dari sosmed. Sebelum saya jawab pertanyaannya maka saya luruskan dulu soal siapa yang berutang. Yang berutang adalah Negara Indonesia.

Bukan pemerintah. Karena sejak reformasi maka tidak ada lagi utang pemerintah yang seenaknya di putuskan oleh seorang presiden seperti era Soeharto. Tapi utang Negara dimana hak DPR memutuskan besaran utang yang boleh pemerintah ambil. Untuk itupun DPR melaksanakan hak nya berdasarkan UU mengenai pagu utang yang bisa di tambah. Jadi jelas kan. Kembali kepada pertanyaan ,apakah benar Jokowi menarik utang lebih besar dari rezim sebelumnya. 

Baiklah kita lihat data. Utang di era pemerintahan Presiden Jokowi hingga akhir 2015 mencapai Rp 3.089 triliun setara 223,2 miliar dollar AS dengan rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) 27 persen. Sebesar nilai ini bukanlah utang semua di lakukan oleh pemerintahan Jokowi tapi ini merupakan akumulasi dari pemerintah sebelumnya. Siapa saja ?

Ketika Soekarno wafat ia meninggalkan warisan utang sebesar USD 6,3 miliar. Itu utang selama Soekarno berkuasa selama 21 tahun. Data dari Kemenkeu Era Soeharto, selama 32 tahun berkuasa, menggali hutang sebesar USD 68,7 miliar. Soeharto jatuh, di gantikan ole Habibie. Akumulasi hutang menjadi USD 132,2 miliar. Ada penambahan utang sebesar USD 63,5 Miliar sebagai konsekwensi penyelesaian BLBI era Soeharto. Habibie jatuh digantikan oleh Gus Dur. 

Akumulasi utang menjadi USD 122,3 Miliar atau turun sebesar USD 9,9 Miliar. Gus Dur di gantikan oleh Megawati yang akhir masa jabatannya akumulasi hutang mencapai USD 139,7 Miliar atau terjadi penambahan utang sebesar USD 17,4 Miliar. SBY berkuasa selama 10 tahun telah melakukan utang baru mencapai USD 136,6 miliar. Akumulasi utang ketika akhir masa kekuasaanya SBY atau pada kwartal juni 2014 menjadi sebesar US$ 276,3 Milyar. 

Nah pada akhir tahun 2015 total utang Indonesia sebesar USD 223,2 miliar. Atau kalau di bandingkan dengan masa akhir kekuasaan SBY, telah terjadi pengurangan utang sebesar USD 53 miliar. Ini terjadi karena restruktur utang yang dilakukan secara hati hati. Dengan kondisi ini Presiden Indonesia Jokowi berhasil bertahan dengan memperkuat fiscal melalui pengetatan anggaran belanja rutin untuk di alihkan ke sector infrastruktur dan penambahan modal bruto pemerintah di bidang peningkatan saham di BUMN dan sarana umum.

Kalau di kurs-kan ke rupiah memang terjadi peningkatan significant namun harus di catat bahwa kurs selalu berhubungan dengan cash in and cash out. Selagi keseimbangan terus di jaga dan transaksi berjalan di jaga tidak terlalu besar defisit atau kalau bisa surplus maka pelemahan kurs tidak berdampak kepada penurunan grafik fundamental ekonomi nasional. Karena ketika kurs melemah impor akan turun dan ekspor akan meningkat. 

Daya saing dalam negeri meningkat terhadap barang impor. Ini akan memicu produksi dan menekan konsumsi. Apakah tingkat utang Indonesia sekarang berbahaya ? Secara akuntasi kenegaraan kondisi utang itu belum berbahaya bahkan di nilai sangat exciting di pasar uang. Mengapa saya jadikan indikasikan pasar uang karena yang paling objectif menilai ekonomi suatu Negara adalah pasar uang. Mereka punya standar ketat terhadap penilaian resiko dan yield dari setiap Negara. Apa alasannya ? menurut data Bareksa ,Pertama , Naiknya peringkat kredit Indonesia ke kategori layak investasi (investment grade). Tidak dapat dipungkiri, kenaikan peringkat kredit ini sangat berpengaruh terhadap arus masuk dana asing ke dalam negeri. 

Hal ini tercermin dari peningkatan volume dana masuk ke pasar obligasi mulai pertengahan tahun 2015, dibandingkan periode sebelum Indonesia mendapatkan peringkat itu. Tidak tanggung-tanggung, lebih dari tiga lembaga pemeringkat dunia telah memberikan stempel 'layak investasi' dengan outlook 'stabil' terhadap Indonesia. Bahkan, Moody's dan Fitch Ratings memberikan peringkat 'layak investasi' pada waktu hampir bersamaan. Hanya Standard & Poor's (S&P) yang masih mempertahankan peringkat Indonesia pada level BB+ atau outlook positif.

Alasan kedua, turunnya risiko investasi di pasar obligasi Indonesia. Kondisi ini tercermin dari turunnya nilai Credit Default Swap (CDS) Indonesia. CDS merupakan kontrak swap di mana pembeli melakukan pembayaran ke penjual sementara pembeli menerima hak untuk memperoleh pembayaran bila kredit mengalami default atau kejadian lain yang tercantum dalam credit event, misalnya kebangkrutan atau restrukturisasi. Dengan kata lain, CDS adalah sejenis perlindungan atas risiko kredit. Nilai CDS 5 dan 10 tahun pada tiga bulan terakhir mengalami penurunan. 

Penurunan ini dapat disebabkan beberapa faktor, seperti membaiknya kondisi ekonomi. Ini termasuk menyempitnya defisit transaksi berjalan Indonesia, rendahnya inflasi tahunan, serta pertumbuhan ekonomi yang masih terjada di level 5 persen. Selain itu, CDS Indonesia baik yang periode 5 ataupun 10 tahun saat ini bergerak relatif stabil jika dibandingkan periode tahun 2008 dan 2011. Pada kedua tahun itu, CDS Indonesia bergerak dengan volatilitas yang sangat tinggi, karena berhubungan dengan ekspektasi akan kemampuan Indonesia dalam menghadapi krisis ekonomi.

Ketiga, yield obligasi yang ditawarkan lebih menarik dibandingkan negara sejenis. Yield yang ditawarkan obligasi Indonesia masih menarik dibandingkan negara-negara 'fragile five' lainnya, kecuali China. Berdasarkan data, yield obligasi Indonesia mengalami penurunan paling kencang yang kemudian disusul oleh Afrika Selatan. Hal ini menunjukkan bahwa investasi surat utang di Indonesia jauh lebih menjanjikan dibandingkan tiga negara lainnya, yakni Afrika Selatan, India, dan Brasil. Ketiga hal di atas memicu berbondong-bondongnya investor asing masuk ke instrumen utang Indonesia. Apalagi sekrang rating Indonesia sudah masuk investment grade atau BBB.

Adapun ke empat, adanya aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mewajibkan peningkatan dana investasi asuransi dan dana pensiun pada instrumen obligasi. Lembaga jasa keuangan non-bank diwajibkan Peraturan OJK No.1/POJK.05/2016 untuk meng-investasikan sekitar 20-30 persen dana mereka di surat utang negara, baik obligasi konvensional ataupun obligasi syariah (sukuk) yang diterbitkan pemerintah. Perusahaan asuransi jiwa diharuskan menempatkan dana pada Surat Berharga Negara (SBN) sebesar 30 persen dari keseluruhan nilai investasi. Sementara itu, perusahaan asuransi umum dan reasuransi, minimal 20 persen. 

Adapun Dana Pensiun diwajibkan sedikitnya 30 persen di SBN. Menurut data, porsi kepemilikan obligasi oleh perusahaan asuransi meningkat menjadi 12,36 persen pada tanggal 18 April 2016 dari sebelumnya hanya 11,74 persen pada akhir tahun lalu. Kepemilikan obligasi oleh Dana Pensiun juga mengalami kenaikan pada periode yang sama menjadi 3,55 persen dari sebelumnya 3,41 persen. Selain kedua lembaga tersebut, porsi kepemilikan obligasi dari perusahaan pengelola reksa dana juga mengalami kenaikan, menjadi 4,49 persen dari sebelumnya 4,21 persen.

Dengan demikian maka apa yang luar biasa di era jokowi adalah kemampuan pemerintah melakukan restruktur utang agar lebih besar pasar dalam negeri menyerapnya. Agar dalam jangka panjang porsi utang kepada rakyat lebih besar di bandingkan utang ke luar negeri. Dengan begitu kemandirian di bidang eknomi akan semakin kokoh dan ancaman hantaman krisis yang secara regular datang dapat di atasi. Jadi secara ekonomi dan moneter pemerintah telah bekerja dengan cara cara smart dengan langkah berani untuk berubah dari kesalahan masa lalu untuk menjadi lebih baik di masa depan…

Dari grup fb Diskusi dengan Babo
Mei 27, 2017

Silent revolution..

Kalau sekarang semakin marak dorongan politik atas dasar emosi keagamaan, maka itu tidak datang begitu saja. Proses terbangunnya komunitas ekslusif sehingga menjadi barisan yang terkesan radikal sudah berlangsung sejak 10 tahun lalu. Bagaimana awalnya ? Dulu waktu tahun 1999 saya pernah ikut seminar yang temanya silent revolution. 

Intinya semua minta waspada akan munculnya suatu silent revolution yang bertujuan untuk melepaskan agama dengan kebudayaan. Mengapa perlu dikawatirkan? Karena yang menjadi benteng Pancasila dan NKRI adalah agama yang menyatu dengan budaya. Rasa senasip sepenanggungan atas dasar semangat gotong royong itulah yang akan di hancurkan melalui silen revolution.

Tahun 2002 saya mendengar issue bahwa akan berdiri Partai Demokrat. Partai ini digagas oleh mantan petinggi Militer, yang banyak membina pengusaha ex Orba yang punya koneksi dengan Cendana. Dalam berbagai kesempatan ,saya mendapat informasi bahwa itu bukan lagi issue tapi sudah mendekati kenyataan.

 Partai yang akan berdiri itu adalah Partai Demokrat. Kekuatan Partai ini didukung oleh intelektual NU dan tokoh Kristen pecahan dari PDIP, dan juga mantan petinggi TNI. Agenda utamanya adalah menggerus massa Golkar dan Partai Islam yang berbasis primodial seperti PAN dan PKB, PPP. Dan sekaligus menguasai kantong suara dari PDIP.

Sebetulnya gerakan Silent revolution ini diawali tahun 1980an. Merupakan gerakan dari semua level yang berada dalam barisan neoliberal. Cara gerakan ini sangat sistematis. Cirinya adalah 1). Mereka tidak mempengaruhi Organisasi Massa untuk mendapatkan dukungan public tapi mendekati kelompok komunitas terdekat dengan public. 2). Mereka menghindari polemic 3). Karena sifatnya silent maka gerakan ini lebih mirip menggunakan cara cara dunia intelligent. Atau lebih tegasnya menggunakan smart power.

Silent revolution dalam rentang gerakannya telah berhasil secara significant. Kekuatan gerakan ini berada dalam kontek demokratisasi yang memungkinkan rakyat terlepas dari orbit kekuatan formal mapun informal yang selama ini sebagai kekuatan melindungi dari segala pengaruh idiologi asing. Bagaimana teknisnya ?

Mereka membentuk Ormas keagamaan, Buruh, dan Tani termasuk profesi. Ada banyak ormas baru dibentuk secara diam diam dan ada juga yang sudah mati suri dihidupkan kembali dengan memberikan donasi, asalkan mengikuti agenda mereka. Masing masing ormas itu menjadi bagian jaringan ekskusifitas yang terpisah dengan ormas yang sudah ada seperti NU, Muhamamdiah dll.

Melalui gerakan ini telah berhasil menempatkan orang orang kampus dan pengusaha , artis, militer yang miskin pemahaman geopolitik dan geostrategic kedalam lingkaran silent revolution. Orang orang inilah yang active menjadi pion gerakan untuk mendekati ring ring satu Ormas tradisional yang punya hubungan primodial denga rakyat. Makanya gerakan formal buruh dan tani menjadi tumpul karena barisan terdepan gerakan ini telah dikuasai mereka melalui smart power. Gerakan agama yang berbasis primodial baik yang formal maupun non formalpun telah mereka lemahkan melalui teknik pemecahan dan adu domba , intimidasi.

Pada Pemilu 2004, Gerakan ini sukses. Fakta tentang suksesnya program silent revolution ini dengan terbukti gagalnya Megawati bergandengan tangan Ketua Umum PB NU. Terpuruknya suara PKB dan adanya matahari kembar dalam Muhammadiyah. Juga dalam gerakan buruh yang terpecah. Ormas dan kader Golkar yang terpecah hingga akses kemassa semakin lemah. Ormas kampus yang tak lagi bergigi. Golput pun adalah bagian dari silent revolution untuk mengeluarkan massa penentang dari barisan demokrasi.

 Yang lebih hebatnya bahwa gerakan ini ada bagaikan bayang bayang namun bukan bayangan. Ada tapi tiada. Elite Politik yang lebih dulu eksis terkejut ketika Partai Demokrat yang baru seumur jagung bisa menjadi pemenang Pemilu dan menempatkan SBY sebagai presiden.

SBY dan Partai Demokrat yang menggunakan silent revolution tidak lagi melihat kekuatan partai memilik bargain position apapun. Koalisi partai tidak dikenal dalam gerakan silent revolution karena pola mereka lebih kepada individu ( Anggota dewan) atau ring satu akses kemassa dan mereka sudah petakan dengan baik siapa saja ; baik dari LSM ,Ormas keagamaan maupun partai yang bisa dibelinya , yang penting orang itu mau mengikuti platform mereka. 

Era SBY memang pesta tidak pernah berhenti diantara jaringan silent revolution. Kita hanya dapat merasakan era SBY dimana hak hak rakyat semakin terpinggirkan dan asing lewat modal semakin mendapat ruang untuk meraup apa saja potensi yang kita punya. Dan rakyat hanya mendapatkan kemakmuran yang ilusi lewat subsidi. Pada waktu bersamaan deindustrialiasasi terjadi massive.
Era Jokowi…
Dua periode SBY berkuasa, menjadi perhatian serius oleh PDIP dan juga PKS. Maklum kedua partai ini adalah partai idiologis. Namu PKS baru menyadari tahun 2008 dengan menjadikan PKS partai terbuka. Tujuannya agar terhindar dari jebakan silent revolution. Dalam prakteknya tidak mulus bagi PKS untuk menjadi partai terbuka. Karena terjadi faksi di internal partai dan LHI jadi korban karena itu.

Setelah tersingkirnya Muhammad Anis Matta, PKS bisa memantapkan diri sebagai partai terbuka berbenah diri. Namun PDIP sejak naiknya SBY dan masuknya kalangan inteligent sebagai penasehat utama Megawati, PDIP bisa memetakan keadaan politik dengan tepat dan tahu siapa sebenarnya musuh. BUkan Partai Demokrat tapi adalah kekuatan Asing melalui program silent revolution.

Atas dasar itulah PDIP melakukan reorganisasi partai dan menetapkan cara berjuang yang tepat. Caranya ? PDIP mendekati siapapun yang punya potensi besar akan direkrut jadi kader partai untuk diusung jadi kepala Daerah. Jadi ukurannya bukan senioritas partai tapi dari elektabilitas dan kapabilitas calon. 

Cara ini efektif menjadikan PDIP secara lambat tapi pasti dapat kembali menguasai kantong kantor suara yang tadi dikuasai oleh Partai Demokrat. Puncaknya PDIP berhasil menempatkan Jokowi yang hanya pedagang mebel dan sekretaris partai tingkat lokal jadi Presiden RI.

Ketika Jokowi jadi RI-1, seorang teman aktifis partai mengatakan “ Saatnya potong jalur logistik , kepung mereka dengan cara cluster, dan kemudian biarkan mereka mati dengan sendirinya” Saya tidak paham arah bicaranya. Tapi saya bisa menangkap pesan bahwa kekuatan silent revolution itu didukung oleh logistik atau suplai dana yang besar. yang sumbernya bisa secara informal melalui pengusaha rente maupun secara formal melalui kebijakan pemerintah, akan segera di potong habis. Apa saja itu ?

Sumber logistik terbesar adalah bisnis MIGAS. Maka MIGAS lebih dulu diputus lewat kebijakan pembubaran Petral. Dengan demikian sumber dana informal sudah tidak ada. Kemudian melalui reformasi APBN dengan focus kepada produksi, berdampak memenggal sebagian besar belanja rutin untuk dialihkan kepada pembangunan insfrastruktur.

 Kemudian tidak sampai disitu saja , sumber pendapatan tokoh agama melalui Sertifikat Halal diambil alih oleh pemerintah dengan lahirnya UU Produk Halal. Akhir desember 2014, Jokowi menghapus dana bansos kepada Ormas dan dana yang masih ada ditarik secara nasional. Dan mengalihkannya untuk mengoptimalkan dana desa dan KIS. Tahun 2015 berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 
2014 tentang perdagangan,

Pemerintah mengeluarkan Perpres mengendalikan 14 bahan pokok. Naga sembilan yang dikenal kroni politisi busuk yang selama ini merupapakan kartel bahan pokok menjerit. Kemudian Tak hanya itu, pemerintah bahkan menetapkan harga acuan untuk sejumlah komoditas pangan utama yang tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 63 Tahun 2016 tentang Penetapan Harga Acuan Pembelian di Petani dan Harga Acuan Penjualan di Konsumen.

Ternyata proses melawan kartel bahan pokok lebih keras dibandingkan melawan kartel Minerba. Ormas dan LSM yang merupakan jaringan silent revolution di gerakan untuk jadi kayu bakar dengan melempar bensin issue SARA. 9 bulan proses perang itu terjadi dengan sengit puncaknya pada PILKADA DKI. Apakah ini tidak pernah dibayangkan oleh JKW ? tentu sudah dibayangkan.

JKW tipe orang yang melaksanakan keputusan atas rencana yang detail. Dan menempatkan orang yang tepat untuk jadi kapten nya dilapangan. Penunjukan Tito sebagai Kapolri dan Gatot sebagai Panglima adalah antisipasi hebat menghadapi perang dari adanya silent revolution ini.

Apa yang terjadi sekarang adalah kembalinya eksistensi NU dan Muhammadiah sebagai icon pemersatu Umat islam atas dasar primodial. Sementara jaringan silent revolution tidak lagi silent tapi sudah terbuka terang benderang dihadapan Publik. Kedepan perang masih akan berlanjut dan JKW tidak pernah takut untuk itu. Dia percaya dengan VISI besarnya untuk indonesia berdaulat dan terhormat, dan Tuhan akan menolongnya…

Dari grup fb Diskusi dengan Babo
Mei 27, 2017

Dana Haji

Data Kementerian Agama RI hingga 31 Desember 2016 mencatat dana setoran awal Biaya Penyelenggara Ibadah Haji (BPIH) dari jemaah haji mencapai Rp90,6 triliun. Terdiri dari Kas Rp111,8 miliar, investasi jangka pendek Rp54,57 triliun, investasi jangka panjang Rp35,78 triliun dan hasil optimalisasi yang masih harus diterima Rp137,91 miliar. Sementara total DAU mencapai Rp2,99 triliun.

Aturan mengelola dana haji ini awalnya berdasarkan Undang-undang Nomor 13 tahun 2008 dan Peraturan Pemerintah Nomor 79 tahun 2012. Dalam praktiknya, dari dua aturan tersebut kemudian dikeluarkan aturan teknis yaitu peraturan Menteri Agama nomor 23 tahun 2011. Di mana BPIH berdasarkan pasal 11 ayat 1 boleh mengembangkan dana haji melalui investasi SUN, SBSN dan deposito berjangka. Aturan tersebut membuat BPIH tidak bisa mengembangkan investasi selain tiga 
hal tersebut.

Kemudian, setelah itu berdasarkan UU Nomor 34 tahun 2014 BPKH dibentuk sebagai badan otonom yang berada di luar struktur Kementerian Agama. BPKH akan bertanggung jawab langsung kepada Presiden dalam pengelolaan dana haji. Dalam ketentuan tersebut, BPKH dapat menempatkan dana haji yang selama ini dikelola Kementerian Agama, untuk bisa ditempatkan pada produk-produk perbankan syariah, surat berharga, emas, investasi langsung dan investasi lainnya. 

Nah setelah adanya UU ini maka terjadi tindak pidana korupsi secara terselubung dengan modus kongkalingkong dengan bank dan pihak lainya untuk dapat komisi. Makanya tak heran bila penempatan dana haji di bank syariah hanya dibawah 30% sisanya di bank konvensional. Itu sebanya Anggito, Dirjen Haji ketika era SBY sampai mengundurkan diri dan SDA masuk penjara. Apakah hanya SDA saja. ?

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Laode Muhammad Syarif mengatakan penyakit korupsi di Indonesia sudah akut. Yang membuat miris korupsi sudah masuk ruang yang dekat dengan agama. Zakat dikorupsi, haji dikorupsi. Di Ternate, masjid dikorupsi. Bahkan Al-Quran dikorupsi. Anggaran yang paling banyak digasak koruptor berasal dari bantuan sosial. Syukur syahadat tidak pakai uang. Kalau pakai uang, mungkin bisa dikorupsi.

 Dan kita akan lihat episode berikutnya setelah JKW meminta agar Dana haji di salurkan ke proyek infrastruktur dalam bentuk SUKUK. Banyak elite politik dan tokoh agama protes. KPK sudah bertindak secara diam diam untuk mengusut kemana saja dana haji disalurkan. Audit investasi keuangan sedang dilakukan. Ini akan berproses terus , dan bukan tidak mungkin akan muncul lagi mega skandal melibatkan banyak pihak...Tambah pusing aja elite politik dan tokoh agama karena itu...JKW terus kerja dan terus bikin ornag lain stress

Sumber dari Grup fb Diskusi dengan Babo

Senin, 22 Mei 2017

Mei 22, 2017

MENDEKATI RUMAH TUHAN

Bagaimana akan sampai ke sebuah rumah, apalagi menjumpai penghuni di dalamnya, bila kita enggan menyapa batu-batu sepanjang jalan ke rumah itu, atau enggan menghirup udara yang datang dari napas pepohonan sepanjang jalan menuju rumah itu.

Ketika membenci semak-semak di tengah hutan, ketika membenci rimbun dedaunan yang menghalangi terang, atau gelisah pada ulat-ulat di pucuk-pucuk daun sepanjang jalan, bagaimana akan berani melangkah mendekati rumah itu?

Di sana ada daun-daun kering berserakan, selain bunga-bunga harum aneka warna. Di sana ada kijang dan rusa berbulu emas, juga surai-surai lebat dan seringai taring singa tersenyum garang.

Ada rasa nyaman dan kegelisahan di jalanan yang sama.
Dan rumahNya adalah rumah yang sepanjang jalannya juga dipenuhi dualitas. Dipenuhi rasa yang mungkin membuat batin nyaman dan tak nyaman.

Lali di titik mana akan berbalik arah oleh kecemasan dan penolakan? Di titik mana akan berhenti sejenak untuk mengamati segala dualitas sepanjang jalan, lalu melangkah kembali dengan tegar?

Rumah Tuhan tak akan berubah. Masih di sana, masih di sini, masih di mana-mana. Dan masih penuh dualitas di mana-mana.
Tapi masihkah berani melangkah mendekatinya? Memasuki lapis demi lapis dualitas tanpa penolakan pada duri-duri di tiap tangkai bunga mawar?

Ah, terasa ragu akan sampai di rumahNya, bila masih ada orang-orang buruk harus disapa, ketika ada orang-orang culas harus diberi senyum dari bibir yang sama.
Jadi, masihkah sungguh berhasrat datang ke rumahNya?

(W.Mustika)

Minggu, 21 Mei 2017

Mei 21, 2017

Contoh Kedua

Dalam khasanah ilmu mantiq (logika), ada yang disebut ‘mughalathath’ (logical fallacy/ kesalahan logika). Salah satu bentuk kesalahan logika adalah “qiyas ma’al faariq” (menganalogikan sesuatu dengan sesuatu yang lain, tapi tidak setara). 

Gunanya apa sih, berpikir logis itu? Tentu saja supaya kesimpulan yang diambil adalah kesimpulan yang benar.

Coba perhatikan kalimat ini, “Kamu ini sudah gedhe ga bisa brenang, malu dong sama ikan, sejak bayi udah mahir brenang!” Logis gak? Enggaklah; kalimat tsb pake “qiyas ma’al fariq”.

Nah, logika falasi yang dipakai di meme ini adalah: Menag tidak mau memerintahkan warung tutup di bulan Ramadhan untuk menghormati mereka yang TIDAK PUASA, maka harusnya Menag memerintahkan Bandara Bali BUKA DI HARI NYEPI untuk menghormati mereka yang tidak beribadah Nyepi. Jadi, yang dibandingkan adalah Warung+PUASA RAMADHAN dan bandara+NYEPI. Ini ga setara bro. PUASA di bulan Ramadhan itu ‘hanya’ gak makan-minum-seks. Tapi kerja mah tetep atuh lah, kita tetap melakukan berbagai aktivitas seperti biasa. Jika si muslim jalan melewati warung makan, ibadah puasanya ga batal. Sedangkan NYEPI itu ibadah Hindu yang artinya berdiam di rumah, tidak melakukan aktivitas. Artinya, kalau si Hindu ini dipaksa kerja, maka ibadahnya BATAL.

Perbandingan kedua yang dipake orang ini: Menag tidak mau memerintahkan warung tutup di bulan Ramadhan untuk menghormati mereka yang TIDAK PUASA, maka harusnya Menag juga memerintahkan mal untuk TIDAK PASANG POHON NATAL untuk menghormati mereka yang tidak Natalan. Nah ini lebih kacau lagi. Puasa Ramadhan kok diperbandingkan dengan POHON?! Emang orang Nasrani batal ya, Natalnya, kalau gak pasang pohon? Atau, orang Muslim jadi kafir kalau matanya melihat pohon Natal? Anggota DPR liat foto *teeeeet* saat sidang aja kayaknya kaga ada yang kafir2in, apalagi cuma liat pu’un 😀

Contoh kalimat yang menggunakan logika setara: Kalau Menag memerintahkan Bandara Bali (yang karyawannya diasumsikan mayoritas Hindu) buka di hari Nyepi, itu sama artinya Menag melarang Muslim puasa di bulan Ramadhan. Kalau Menag melarang umat Nasrani pasang pu’un Natal, itu sama artinya dengan Menag melarang Muslim pakai baju baru di hari ‘Id (sama-sama tidak bernilai ibadah, hanya ‘hiasan’ ibadah belaka).


Dina Sulaeman
Mei 21, 2017

Contoh kesatu

Perhatikan bagaimana media arus utama seluruh dunia hampir serempak menjadikan bocah di kursi oranye sebagai headline dan ‘simbol' korban Assad.

Ketika saya memposting tulisan yang mengungkap kejanggalan kasus ini, seorang komentator di Facebook yang setau saya tingkat pendidikannya cukup tinggi, menyanggah dengan argumen kurang-lebih “semua media besar sudah memberitakan, kok menganggap kejadian si bocah itu palsu?”

Argumen seperti itu masuk kategori kesalahan (fallacy) jenis “argumentum ad populum” (menganggap sesuatu itu benar hanya karena banyak orang mempercayainya). Atau bisa juga masuk ke “argumentum ad verecundiam” (menganggap sesuatu itu benar karena ada pakar atau institusi yang dianggap ‘hebat’ yang mengatakannnya).

Coba pikir, apakah hanya karena semua media mainstream memberitakan, sebuah berita DIPASTIKAN benar?

Belum luput dari ingatan, betapa seluruh media mainstream memberitakan bahwa Irak menyimpan senjata pembunuh massal. Atas alasan itu AS dan sekutunya menggempur Irak pada 2003, menggulingkan Saddam Husein, mendudukinya sampai sekarang. Data 2013, sedikitnya ada setengah juta orang Irak tewas akibat pendudukan AS sejak 2003. Pada 2011, dari mulut para pemimpin AS sendiri, muncul pengakuan: TIDAK ADA SENJATA PEMBUNUH MASSAL di Irak.

Karena itu, fokus pada data, bila ada yang menyanggah, perhatikan data sanggahannya. Bukannya malah berfalasi dengan berkata, "Kata ustad saya!" atau "Semua koran terkemuka bilang gitu kok!"


Dina Sulaeman
Mei 21, 2017

LOGIKA TIMTENG BAGIAN TERAKHIR

FALASI – 2
Jenis-Jenis Falasi (lanjutan)
(6) Argumentum ad Populum adalah beragumen dengan berdasarkan “banyak orang yang mengatakan hal itu.”
Contoh:
A: “Qaddafi itu pemimpin zalim! Memang layak ditumbangkan oleh mujahidin!”
B: Apa buktinya? Kalau dia zalim kok bisa Libya jadi negara dengan kualitas pembangunan manusianya terbaik se-Afrika? Kok bisa semua digratiskan, kesehatan, pendidikan, dll.
A: Semua ustadz dan ustadzah kita bilang demikian kok!
.
A: Kisah “bocah di kursi oranye itu” di Aleppo itu kemungkinan besar “staged” (dibuat/direkayasa), karena beberapa kejanggalan berikut ini.. [penjelasan].
B: Anda ngawur! Semua media besar, New York Times, BBC, CNN, sudah memberitakan kasus ini!
.
(7) Fallacy Ignoratio Elenchi: kesimpulan yang diambil dari premis tidak relevan.
Contoh:
“Dia itu ustadz besar lho! Hafal Quran! Tidak mungkin dia melakukan kejahatan tersebut!”
“Anda saksikan sendiri, para anggota HTI itu pintar-pintar, sholeh, rajin mengaji, ga suka pacaran... mana mungkin mereka merencanakan makar pada NKRI?”
.
(8.) Argumentum ad ignorantiam: menyimpulkan sesuatu itu benar karena negasinya belum terbukti, atau sebaliknya.
Contoh (perhatikan kata yang saya kasih tanda bintang):
-Hantu itu *tidak ada*, karena tidak ada yang bisa membuktikan bahwa hantu itu *ada*
-Bumi itu *bulat*, karena tidak ada yang membuktikan bahwa bumi itu *datar*.
-Assad itu *pelaku* serangan gas kimia di Idlib karena *tidak ada* investigasi PBB yang menyebutkan bahwa *bukan* Assad pelakunya.
.
.
A: Assad itu diktator Syiah yang bengis, laknatulloh! Ini lihat foto korban-korbannya!
B: Lho, itu kan foto di Gaza, bukan di Suriah [sambil memperlihatkan hasil cek di google image]
A: Kalau gitu, Anda buktikan pada saya bahwa Assad itu bukan diktator Syiah yang jahat!
B: [dalam hati: kok elu ngasih kerjaan ke gue? Elu yang nuduh, elu yang kasih bukti dong!]
.
(9) Falasi aksidensi: kita memaksakan aturan umum pada suatu keadaan yang aksidental.
Contoh:
“Bashar Assad itu pemimpin brutal dan diktator, lihat saja, dia membantai para mujahidin!”
[aturan umum: membunuh adalah kejahatan; tapi dalam kasus Suriah, mereka yang disebut “mujahidin” adalah milisi bersenjata proxy AS, Saudi, dll, yang melakukan serangan bersenjata dengan tujuan menggulingkan pemerintahan yang sah yang terpilih melalui pemilu].
(10) Falasi komposisi dan divisi: kesalahan berpikir yang muncul dari anggapan bahwa apa yang benar atau berlaku bagi individu tertentu pasti juga berlaku untuk seluruh individu yang ada pada kelompok itu. Ini sama dengan analogi (jadi, analogi pada dasarnya salah satu bentuk falasi, kecuali pada kondisi tertentu, baca lagi bab analogi). Kesalahan analogi juga bersumber dari pembandingan yang tidak setara. Karena itu, contoh-contoh berikut ini malah dobel-falasi (pakai analogi + analogi tidak setara).
Contoh:
-“Nak, kamu harus berani berenang dong, masak kalah sama ikan?”
-“Kalau HTI dibubarkan, mengapa Syiah dan Komunis tidak dibubarkan juga?”
-“Kalau Menteri Agama menolak memerintahkan agar warung tutup di bulan Ramadhan untuk menghormati mereka yang TIDAK PUASA, maka harusnya Menag memerintahkan Bandara Bali BUKA DI HARI NYEPI untuk menghormati mereka yang tidak beribadah Nyepi!”
.
PENUTUP
KEPASTIAN kebenaran hanya bisa didapatkan dari DEDUKSI (dengan sejumlah aturan, tentunya), sementara itu INDUKSI hanya memberikan KEMUNGKINAN. Karena itu, kita tidak boleh memastikan, menghakimi, apalagi mengambil tindakan (misalnya, pergi jihad ke Suriah lalu mengebom-ngebom di sana) hanya berdasarkan penalaran induktif. Apalagi, berdasarkan ANALOGI.
Falasi yang dijelaskan di sini hanya SEBAGIAN KECIL dari banyak falasi lainnya (teman saya, seorang doktor filsafat, sudah menginventarisir 70-an jenis falasi). Tapi semoga dari yang sedikit ini saja, setidaknya, kita semakin kritis dan berhati-hati dalam menerima informasi.
Dina Sulaeman