Post Top Ad

Post Top Ad

Senin, 01 Mei 2017

Kebersamaan

Sumber Gambar: Vibizmedia.com
Di salah satu kota di China di Provinsi Hunnan saya bertemu dengan pejabat daerah dalam kesempatan makan malam. Saya tanya bagaimana caranya dia membangun emansipasi dan partisipasi rakyat dalam pembangunan. Ini saya tanyakan karena bagaimana mungkin koperasi bisa mengelola Industri hulu dengan menampung bahan baku dari hasil pertanian yang ada di daerahnya. Karena di negara saya, selalu yang punya industri hulu adalah swasta nasional atau BUMN dan rakyat hanya kebagian pemasok dengan harga sesukanya. Perusahaan makmur, sementara rakyat sebagai petani tetap menjadi komunitas yang muram. Termiskinkan oleh adanya kekuatan modal datang ke daerah dengan alasan investasi.

Menurutnya, sederhana saja. Kami melihat, kami punya potensi akan hasil pertanian. Tapi pertumbuhan stuck. Kami temukan penyebabnya yaitu karena petani dikendalikan pasar. KIta tidak bisa mengutuk kapitalis. Ini hukum alam. Tugas kami memberikan solusi. Solusinya adalah menciptakan pasar sendiri. Maka kami tawarkan kepada rakyat untuk membentuk koperasi sebagai langkah awal membangun industri hulu tersebut. 

Selama proses pendirian industri, dari awal kampus dan tokoh masyarkat terlibat membantu bukan hanya membuat perencanaan bisnis tapi juga sebagai mentor motivator dan inspirasi kepada rakyat. Biasanya mereka memberikan pencerahan melalui radio siaran pagi. Juga melalui radio itu disediakan ajang tanya jawab. Rakyat paham akan program pemerintah dan mereka ikut terpanggil berbuat secara gotong royong. Pemerintah pusat juga memberikan fasilitas insentif dan pajak kepada pengusaha yang menjadikan koperasi sebagai mitra strategis.

Darimana dananya ? Tentu rakyat melalui koperasi tidak bisa menyediakan modal cukup untuk memenuhi semua kebutuhan biaya investasi. Kami menawarkan LGFV sejenis SUKUK kepada pembeli akhir dari produk industri hulu tersebut. Mereka mau membeli SUKUK karena LGFV keberadaanya walau atas nama koperasi namun terbit atas dasar program pemerintah daerah yang di jamin keamanan dari penyimpangan.

Pooling fund melalui SUKUK itu digunakan membiayai proyek industri hulu. Selanjutnya , singkatnya setelah proyek selesai dibangun dan menguntungkan, rakyat mendapatkan manfaat berupa deviden, pemda mendorong rakyat membeli kembali SUKUK itu dengan harga pasar. Kemudian SUKUK itu di convert dengan unit penyertaan koperasi. Semakin besar unit penyertaan koperasi semakin besar bagi hasil yang diterima rakyat. Jadi rakyat sebagai produsen, mereka pemasok, mereka juga konsumen.

Ini terjadi bukan hanya satu unit industri tapi meluas. Dari industri saus potato, kertas , chili powder, casava plastic, pure ginger powder, minuman ginger ale, herbal industry , cement dan bahkan kawasan industri. Ini terjadi cluster to cluster atau ring to ring. Antar kelompok rakyat saling terikat. Karena rakyat semakin makmur ditandai semakin besar kepemilikan unit penyertaan koperasi dan SUKUK yang dipegang, pemerintah pun menawarkan divestasi insfrastruktur umum seperti jalan Toll, pembangkit listrik , PDAM, Pasar rakyat. 

Dengan antusias rakyat menerima tawaran itu. Setiap divestasi saham BUMN atau BUMD antrian sampai lebih 1 km rakyat untuk membeli saham itu. Dan saham itu kelak di convert dalam bentuk penyertaan koperasi. Selanjutanya BUMN/BUMD atas proyek tersebut sudah berganti bendera sebagai milik koperasi.

Bagaimana bisa begitu terstruktur dan massive dukungan rakyat terhadap setiap program pemerintah ?Dengan tersenyum sahabat yang juga pejabat pemda di Cina berkata, " Karena ini" sambil menunjuk menu tau yang bau apek. Karena dipermentasi dengan cuka " Ini menu orang miskin di China. Mereka gunakan tau ini sebagai menu pelangkap bubur selama musim dingin. Karena mereka tidak punya uang beli minyak goreng dan tidak punya uang berlebih membeli menu lain.

Walau kini rakyat China sudah merasakan kemakmuran tapi belum merata. Karena itu kami pejabat china diajarkan oleh pemimpin kami untuk terus akrab dengan makanan orang miskin agar kami terus ingat dan bekerja keras membantu mereka mengaktual harapan mereka. "Katanya.

Erizeli Jely Bandaro

Tidak ada komentar:

Posting Komentar