Post Top Ad

Post Top Ad

Kamis, 11 Mei 2017

ANTARA "FANATIK" DAN "TAAT"

Sebuah Renungan
Oleh Prof. Mulyadhi Kartanegara
Beberapa hari terakhir ini saya melihat dan menyadari adanya salah paham yang lumayan akut tentang arti kata "fanatik" dan "taat." Ada seorang yang mengomentar postingan saya, katanya: "Umat Islam harus fanatik Prof, supaya tetap taat menjalankan perintah Allah." Yang lain mengatakan: "Mulim fanatik itu orang Islam yang taat, sementara yang "moderat" setengah taat."

Saya kira ini sebuah kesalahpahaman. Fanatik itu tidak sama dan harus dibedakan dengan taat (tha'at). Taat itu artinya patuh, patuh itu menjalankan perintah agama dan meninggalkan larangannya, sedangkan kata fanatik (fanatic) menurut kamus Oxford adalah "seseorang yang memiliki kepercayaan yang berlebihan sehingga bisa mendorong orang tersebut pada tindakan atau tingkah laku yang tidak masuk akal dan melakukan kekerasan (a person who has very extreme beliefs that may lead them to behave in unreasonable or violent ways).

Tentu ini berbeda degan orang yang taat (devout) yang menjalankan ajaran-ajaran agama dengan tulus, berdasar nalar dan penuh hidmat dan kebijaksanaan. Sedangkan orang yang fanatik justru ditandai oleh tindakan yang emosional tanpa nalar dan cenderung kepada kekerasan dan caci-makian.
Agama memerintahkan kita untuk taat kepada Allah, Rasul-Nya dan pemilik perintah (ulil amri) yaitu pemerintah yang sah. Menurut para ahli tafsir patuh kepada Allah, Rasul dan pemerintah hukumnya wajib, selama pemerintah tersebut tidak menghalang-halangi rakyatnya untuk beribadah dan melakukan kegiatan-kegiatan agamanya.

Sikap yang sepatutnya adalah mencintai agama, mrnjalankan segala perintahnya dengan penuh cinta dan hidmat, tanpa berlebihan. Dan sikap seperti inilah yang kita sebut "moderat" atau wasathiyyah. Inilah posisi yang dikehendaki Islam, tidak ekstrim ke kiri maupun ke kanan, tetapi di tengah-tengah.

Seperti dalil agama yang menyatakan خير الامور اوسطها: sebaik-baiknya perkara adalah pertengahan atau moderat. Dan sebagai orang moderat sama sekali tifak berarti tidak atau kurang taat. Tetapi taat tanpa sikap berlebihan. Sikap berkebihan inilah yang dalam bahasa Inggris disebut ektrim, dan orangnya disebut kaum ektrimis. Wallahu a'lam. Semoga bermanfaat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar